Green Consult is the first sustainability consultant in South East Asia
Published on: Juni 24, 2024 12:50 am
Author: Dr. Esther Idayanti. Senior Consultant Green Consult.

Dalam era modern ini, teknologi berkembang dengan pesat, dan salah satu inovasi terbesar yang telah membawa perubahan signifikan adalah kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI). Tidak hanya mempercepat proses bisnis dan meningkatkan efisiensi operasional, AI juga memiliki potensi besar untuk mendukung implementasi keberlanjutan. Dengan kemampuannya untuk menganalisis data dalam skala besar, membuat prediksi yang akurat, dan mengotomatisasi berbagai proses, AI dapat menjadi alat yang ampuh dalam mengatasi tantangan lingkungan yang kompleks. Mulai dari pengelolaan energi yang lebih efisien hingga pertanian presisi yang mengurangi penggunaan sumber daya, AI membuka jalan bagi solusi inovatif yang mendukung keberlanjutan.

Dalam skala besar, AI dapat digunakan untuk menata kota, meningkatkan efisiensi lalu lintas, dan pengelolaan limbah yang efektif. Transportasi umum di London menggunakan AI untuk mengoptimalkan rute dan jadwal bus, untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan efisiensi. Sistem ini berhasil mengurangi perjalanan bus sebesar 10%, dan mengurangi emisi sebesar 22.000 ton CO2eq per tahun.1 Di bidang pertanian, AI mengubah pola bertani melalui “precision farming” di mana AI dapat menganalisa berbagai faktor yang memengaruhi pertumbuhan tanaman, dan mengoptimalisasi penggunaan air, pupuk, pestisida, sehingga mengurangi risiko polusi dan mendukung kelestarian lingkungan. “Precision farming” ini terbukti meningkatkan produksi pertanian dan mengurangi penggunaan energi serta emisi. 2

Bagi perusahaan, AI juga berperan penting dalam meningkatkan efisiensi operasional. Contohnya, AI dapat digunakan untuk memperkirakan dan mencegah kegagalan peralatan/mesin sebelum hal itu terjadi, karena AI dapat menganalisa data dan melakukan monitoring real-time. Hal ini tentunya dapat mengurangi biaya dan meningkatkan praktik keberlanjutan. 3

Di Indonesia sendiri, beberapa perusahaan telah memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan efisiensi operasionalnya. Contohnya, Asian Pulp and Paper yang menggunakan AI untuk memantau hutan, selain untuk memantau potensi kebakaran dan mencegahnya, AI juga dapat memindai bahkan bila satu pohon ditebang. 4 Tentunya teknologi ini sangat bermanfaat untuk menjaga kelestarian hutan. Contoh lain, Adaro menggunakan AI untuk meningkatkan keamanan kerja. Sistem AI yang digunakan berupa kamera Advance Driving Monitoring System (ADAS) dan Driver Monitoring System (DMS) yang menganalisis secara real time penyimpangan dari pengoperasian kendaraan bergerak, misalnya penyimpangan dari jarak aman, batas kecepatan maksimum, dan kelayakan pengemudi (kelelahan, menggunakan ponsel, tidak mengenakan sabuk keamanan, dll).5

Berbagai perusahaan teknologi informasi menawarkan program berbasis AI yang berkaitan dengan keberlanjutan. IBM menawarkan Envizi untuk mengumpulkan ribuan data yang tersebar, menghitung emisi dan melacak kemajuan perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuan keberlanjutannya. Sedangkan Xylem menyediakan teknologi untuk mengelola air: penghematan, penggunaan kembali dan mengembalikan air ke alam.

Bagi perusahaan, tantangannya saat ini adalah kualitas data. Sebagai teknologi berbasis data, AI membutuhkan data yang luas, akurat, dan bersifat historis atau merekam tren dari tahun-tahun sebelumnya untuk melakukan prediksi ke depan. Namun demikian sebagian perusahaan belum memiliki sistem database yang lengkap dan terstruktur. Sebagian data lagi tidak tersedia atau tidak dapat diandalkan, contohnya data iklim yang dibutuhkan untuk climate modelling. Tantangan lainnya adalah mengintegrasikan sistem yang lama dengan teknologi AI yang modern. Dibutuhkan biaya yang cukup besar untuk menata ulang dan membeli program-program berbasis AI.

Di sisi lain, secara umum, AI juga meningkatkan penggunaan energi. International Energy Agency (IEA) memperkirakan listrik yang dibutuhkan oleh data center akan meningkat antara 2022 dan 2026, akibat penggunaan AI. Contohnya pencarian dengan ChatGPT menggunakan energi 10 kali lebih banyak daripada pencarian menggunakan Google. Bahkan UC Riverside memperkirakan bahwa penggunaan AI secara global akan membuat data center mengkonsumsi lebih dari 1 triliun galon air bersih pada tahun 2027.6

Dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, jelas bahwa kecerdasan buatan (AI) memegang peranan penting dalam mendorong implementasi keberlanjutan. Cepat atau lambat, perusahaan harus mengakui bahwa penerapan AI bukan lagi sekadar opsi, melainkan kebutuhan mendesak untuk bertahan dan berkembang di era modern ini. AI menawarkan solusi inovatif yang dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi jejak karbon, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Untuk mengadopsi AI secara efektif, perusahaan dapat memulai dengan mengidentifikasi area operasional yang paling berpotensi mendapatkan manfaat dari AI, seperti manajemen energi, rantai pasok, atau pengelolaan limbah. Selanjutnya, mereka dapat membangun kemitraan dengan penyedia teknologi AI, berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan keterampilan karyawan, serta memastikan adanya infrastruktur data yang kuat. Dengan pendekatan yang terstruktur dan strategis, perusahaan dapat mengintegrasikan AI ke dalam praktik keberlanjutan mereka, menciptakan masa depan yang lebih hijau dan efisien.


  1. Kirk, J.K.  Achieving Net Zero with Artificial Intelligence. Analyticsengine.com. 3 Juli 2023. https://analyticsengines.com/resources/insights/achieving-net-zero-with-artificial-intelligence/
  2. Nichols, Darren. Benefits of Precision Farming: How AI is Transforming Agriculture.  7 Maret 2024. https://www.linkedin.com/pulse/benefits-precision-farming-how-ai-transforming-darren-nicholls-avyec/
  3. Szleter, Przemek. Practical Applications Of AI-Powered Predictive Maintenance For Renewable Energy Infrastructure. Forbes.com. 13 Juni 2024. https://www.forbes.com/sites/forbestechcouncil/2024/06/13/practical-applications-of-ai-powered-predictive-maintenance-for-renewable-energy-infrastructure/
  4. Sustainability Report APP 2023
  5. Sustainability Report Adaro 2023
  6. How AI Is Fueling a Boom in Data Centers and Energy Demand.  Time.com. 12 Juni 2024.   https://time.com/6987773/ai-data-centers-energy-usage-climate-change/

Pelopor
Praktik Keberlanjutan

Green Consult dipimpin oleh pelopor Praktik Keberlanjutan di Indonesia; Dr. Ali Darwin, Ak., M.Sc., CSRA., GRI Council Member (2010-2015) dan juga Chairman National Center for Corporate Reporting (NCCR).

Kami berfokus pada konsultasi manajemen keberlanjutan untuk perusahaan dengan memberikan jasa profesional terbaik dan terintegrasi.

Lihat Proyek